Rabu, 16 Mei 2012

Anakku.. Engkaulah Masa Depanku



Add caption
Anak-anakku engkaulah masa depanku.. Bila ingat kalian, semangat ini hidup kembali. Kalianlah ruh kehidupanku. Karena kalian diri ini giat bekerja, membanting tulang siang dan malam. Karena kalian teriknya matahari terasa hangat bahkan membuat tubuh ini segar bugar seperti baru mandi air hangat yang sejatinya air keringat yang mengucur dengan derasnya. Karena kalian mondar mandir keliling kampung menjajakan barang dagangan menjadi kenikmatan tersendiri bagiku. Karena kalian aku kerahkan seluruh tenaga, daya, pikiran serta kemampuan agar bisa berharap kalian bisa benar-benar menjadi Orang. Orang yang shaleh and shalehah.. Orang yang sukses.. orang yang berhasil.. orang yang bermartabat.. Orang yang berguna bagi nusa.. bangsa.. agama.. dan negara.. Apalagi kalau ingat.. suatu saat nanti pasti akan kutinggalkan dunia ini.. bagaimana keadaan kalian nanti sepeninggalku..? Apakah kalian tetap menjadi orang yang shaleh/sholehah..? Apakah kalian menjadi orang yang bahagia? Apakah kalian menjadi orang yang berhasil..? Apakah kalian menjadi orang yang bemartabat? Bergunakan kalian bagi nusa.. bangsa.. agama.. dan negara..? atau malah sebaliknya? Sungguh aku sangat khawatir, kalau-kalau nanti kalian menjadi orang yang tidak seperti yang aku harapkan.. Karena.. Hanya kalianlah tanamanku di dunia ini yang bisa berkembang.. berkembang.. berkembang.. dan terus berkembang sampai dunia ini berakhir.. Aku takut kalau tanaman – tanaman yang berasal dari diriku ini tumbuh dan berkembang menjadi tanaman – tanaman yang tidak berguna, apalagi berbahaya dan membawa bermacam mala petaka.. Ya Allah lindungilah aku dari mempunyai keturunan-keturunan yang lemah dan mengkhawatirkan.. Dan berilah kami keturunan yang baik-baik yang selalu taat.. patuh.. dan takut.. kepadamu.. Dan lindungilah.. bimbinglah.. serta ridhoilah mereka semua..

Jumat, 20 November 2009

Anak kita fitnah..? istri kita juga fitnah..?

Eh.. ada yang mengatakan..
Anak kita itu fitnah bagi kita...
Istri kita itu juga fitnah bagi kita..
Iya to..? Mereka fitnah bagi kita to..? Fitnah bagaimana..? Apa mereka menuduh kita.. mengadu domba kita.. membohongi kita..?

Bukan.. bukan begitu maksudnya..

Kata "fitnah" di atas yang dimaksudkan adalah dalam pengertian bahasa arab bukan dalam pengertian bahasa Indonesia..

Memang.. dalam bahasa kita.. kata "fitnah" itu mempunyai arti menuduh, menyebarkan berita bohong..
seperti menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan bahwa fitnah adalah perkataan bohong atau tanpa dasar kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang..

Namun dalam pengertian bahasa arab tidak demikian..

Terus apa yang dimaksud dengan kata "fitnah" dalam pengertian bahasa arab..?

Kalau kita buka kamus Arab - Indonesia "Al Munawwir", kita akan mendapatkaan beberapa arti dari kata "fitnah" yaitu mempunyai arti kesesatan, kekufuran, batu ujian, cobaan, aib, noda, kegilaan, siksaan, penyakit, kegaduhan, kerusuhan, huru-hara serta harta dan anak-anak.

Dari beberapa arti kata di atas kiranya kita dapat memahami kalau ada orang yang menyatakan bahwa "anak kita itu fitnah.. istri kita juga fitnah.."

Pemahamannya bagaimana..?

Begini.. bahwa anak-anak kita itu kadang kala karena kenakalanya, prilakunya yang sulit dikendalikan, tidak punya unggah ungguh / sopan santu.. atau bahkan dia melanggar aturan / norma yang ada di masyarakat maupun agama kita atau negara kita yang kita sendiri yang nota bene sebagai orang tuanya tidak mampu mengendalikannya.. hal-hal seperti itu dapat menjadi cobaan dan ujian bagi kita dalam mengarungi kehidupan ini.. mereka juga dapat menjadi aib dan noda hitam bagi kita..  kerena segala hal yang menyangkut mereka selalu saja dihubungkan dengan kita sebagai orang tuanya.. mereka anaknya siapa to kok kelakuannya seperti itu?.. mereka dapat membuat kita hancur, gila, stres, tersiksa, karena masalah yang ditimbulkan oleh mereka.. bahkan mereka dapat menggiring kita pada kesesatan dan kekufuran kalau kita tak mampu mengendalikan diri.. na'udzu billah min dzaalik..

Terus tentang istri bagaimana..? Istri juga demikian.. mereka karena ulahnya juga bisa menjadi cobaan dan ujian bagi kita.. Mereka jadi aib dan noda..  seperti halnya mengenai anak.. prilaku istri selalu saja juga dikaitkan dengan kita sebagai suaminya.. suami yang punya kewajiban memimpin mereka.. membimbing mereka.. Mereka (istri kita) bisa menjadi sumber kehancuran kalau kita selalu menuruti hawa nafsunya yang tidak terkendali.. apalagi kalau kita terlalu cinta kepadanya sehingga membutakan mata hati kita.. bahkan bisa jadi kita dipenjara karena ulahnya.. lebih dari itu mereka juga dapat menyeret kita pada kesesatan dan kekufuran kalau kita tidak mampu memgendalikan mereka dan diri kita masing-masing.. Semoga kita semua selamat..

Wah.. kok mengerikan sekali..

Ya.. karena yang disebut hanya hal-hal yang mengerikan dan menukutkan saja.. hal-hal yang jelek-jelek saja..

Terus yang baik itu bagaimana..?

Yang baik itu.. kalau anak-anak kita itu shaleh-shaleh.. Istri kita juga shalehah..
Mereka bisa menjadi "qurrota a'yun" bagi kita.. mereka jadi penyedap pandangan mata kita.. terasa sedap dan nikmat ketika kita melihat dan memandang mereka..  mereka dapat menyejukkan dan menentramkan hati kita.. mereka bisa menjadi motivator dalam meraih kesuksesan dan kebahagiaan dalam kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat kelak..

Istri yang shaeihah dapat memberikan keturunan yang baik-baik bagi kita, serta dapat mendidik dan membimbing anak-anaknya menjadi anak-anak yang shaleh juga.. Dan anak yang shaleh-shaleh dapat menjadi amal jariah..  yang pahalanya terus mengalir walaupun kita sudah meninggal.. Sehingga mereka dapat menghantarkan kita kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak.. Amin..

Semoga kita termsuk golongan orang-orang yang beruntung.. mempunyai anak dan istri yang shaleh-shaleh dan sholehah..